Kolam Pemancingan Puncak Bogor Longsor, Tiga Orang Tewas, Satu Orang Hilang

Kolam Pemancingan Puncak Bogor Longsor, Tiga Orang Tewas, Satu Orang Hilang

Puncak Bogor yang biasanya di kenal dengan keindahan alam dan tempat wisata sejuk, kini kembali di rundung duka. Sebuah kolam pemancingan puncak Bogor longsor pada Minggu sore, menyebabkan tiga orang tewas dan satu orang lainnya di laporkan masih hilang. Kejadian ini sontak mengejutkan warga sekitar dan para pengunjung yang tengah menikmati waktu santai.

Menurut informasi dari tim SAR dan warga sekitar, longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Puncak sejak siang hari. Tanah yang labil dan struktur kolam yang tidak cukup kuat di duga menjadi pemicu terjadinya longsor. Saat kejadian, beberapa orang sedang berada di sekitar kolam untuk memancing dan bersantai.

Kronologi Kolam Pemancingan Puncak Bogor Longsor

Kejadian bermula sekitar pukul 16.30 WIB saat hujan deras belum juga reda. Para saksi mata mengatakan bahwa mereka mendengar suara gemuruh dari arah belakang kolam, di susul dengan amblesnya sebagian tebing yang berada tepat di sisi kolam pemancingan. Tanah dan material longsor langsung menghantam bagian pinggir kolam dan menyeret siapa saja yang berada di dekatnya.

Dalam hitungan detik, suasana berubah panik. Para pengunjung berlarian menyelamatkan diri sementara beberapa lainnya mencoba memberikan pertolongan. Namun karena hujan masih deras dan kondisi tanah sangat licin, upaya penyelamatan awal menjadi sulit di lakukan.

Baca Juga:
Korban Longsor Puncak Bogor Masih Dalam Tahap Pencarian Hingga Sekarang

Tak lama setelah itu, tim gabungan dari Basarnas, BPBD, dan relawan pun tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi. Tiga korban di temukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara satu orang lainnya masih dalam proses pencarian hingga artikel ini di tulis.

Korban dan Identitas Sementara

Ketiga korban yang tewas dalam insiden ini di ketahui merupakan pengunjung yang datang bersama keluarga untuk menikmati akhir pekan. Dua di antaranya adalah warga Jakarta dan satu orang berasal dari Cianjur. Sementara korban yang hilang masih belum di ketahui identitasnya secara pasti, namun di perkirakan merupakan salah satu pengelola kolam pemancingan tersebut.

Pihak keluarga korban yang sudah berada di lokasi tampak terpukul dan masih menunggu proses evakuasi selesai. Tim SAR terus menyisir lokasi longsor menggunakan alat berat dan anjing pelacak untuk menemukan korban yang masih tertimbun.

Kondisi Lokasi dan Dugaan Penyebab Longsor

Kolam pemancingan tempat kejadian berada di area yang cukup curam dan bersebelahan dengan lereng bukit. Menurut beberapa warga, lokasi ini sebenarnya sudah lama di anggap rawan longsor, apalagi saat musim hujan tiba. Namun karena banyaknya pengunjung dan belum adanya larangan dari pihak berwenang, aktivitas di lokasi tetap berjalan seperti biasa.

Sejumlah ahli menyebut bahwa kurangnya sistem drainase dan penahan tebing yang memadai menjadi salah satu penyebab utama terjadinya longsor. Struktur tanah di Puncak yang cenderung labil memang membutuhkan perhatian khusus, terutama untuk bangunan atau fasilitas publik yang berada di dekat lereng.

Reaksi Warga dan Pemerintah Setempat

Setelah kejadian ini, banyak warga meminta agar aktivitas di kolam pemancingan tersebut di hentikan sementara. Beberapa dari mereka bahkan berharap ada evaluasi menyeluruh terhadap izin dan keamanan tempat-tempat wisata yang berada di daerah rawan longsor.

Pemerintah Kabupaten Bogor pun langsung turun tangan. Camat setempat mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan inspeksi terhadap seluruh kolam dan fasilitas wisata yang berada di jalur rawan bencana. Selain itu, imbauan agar warga dan pengunjung lebih waspada di musim hujan pun kembali di gaungkan.

Imbauan untuk Warga dan Wisatawan

Musibah ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak. Cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi memang tak bisa di prediksi secara akurat, namun risiko bisa di minimalkan jika seluruh pihak menjalankan kewaspadaan. Para wisatawan di imbau untuk tidak beraktivitas terlalu dekat dengan lereng atau tebing saat hujan turun.

Bagi pengelola tempat wisata, penting untuk memastikan bahwa lokasi yang di kelola aman dari risiko bencana, terutama yang berkaitan dengan longsor dan banjir. Pemasangan tanda peringatan, sistem peringatan dini, hingga inspeksi rutin bisa menjadi langkah awal untuk menghindari kejadian serupa terulang lagi.